APA ITU BIOFUEL?

 APA ITU BIOFUEL?

 

Era perminyakan dimulai pada Agustus 1859, ketika sumur minyak pertama di dunia dibor dekat Titusville, Pennsylvania. Sejak saat itu, sekitar 1.2x1012 barel minyak bumi telah digunakan di seluruh dunia, terutama sebagai bahan bakar untuk mobil (1 barel = 42 galon). Tidak ada yang benar-benar tahu berapa banyak minyak bumi yang tersisa di Bumi. Konsumsi dunia saat ini kira-kira 3.1x1010 barel per tahun, dan saat ini diperkirakan cadangan minyak dunia sekitar 1.1x1012 barel. Dengan demikian, diperkirakan cadangan minyak bumi akan habis dalam kira-kira 35 tahun mendatang dengan asumsi laju konsumsi minyak konstan. Tambahan cadangan minyak bumi pasti akan ditemukan, tetapi konsumsi juga meningkat, membuat prediksi tentang jumlah waktu yang tersisa sangat tidak akurat. Hanya dua hal yang pasti: Jumlah minyak yang tersisa terbatas, dan akan habis di satu waktu. Jadi, energi sumber alternatif dibutuhkan.

 

Dari berbagai sumber energi alternatif sedang dieksplorasi sekarang, biofuel (bahan bakar yang berasal dari organisme hidup seperti pohon, jagung, tebu, dan sejenisnya) terlihat menjanjikan karena dapat diperbarui dan lebih mirip dengan karbon netral dibanding bahan bakar fosil, yang berarti bahwa jumlah CO2 yang dilepas ke lingkungan selama pembuatan dan pembakaran biofuel mirip dengan jumlah CO2 yang dikeluarkan dari lingkungan selama proses fotosintesis. Catatan bahwa karbon netral tidak berarti bahwa biofuel tidak terlepas CO2 saat dibakar; biofuel melepaskan CO2 sama banyaknya dengan bahan bakar lain.

 

Dua biofuel yang paling banyak mendapat perhatian saat ini adalah etanol dan biodiesel. Etanol, kadang-kadang disebut bioetanol untuk membuatnya terdengar lebih menarik, zat yang sama yang ditemukan dalam minuman beralkohol dan diproduksi dengan cara yang sama: dengan fermentasi karbohidrat yang dikatalis oleh ragi. Satu-satunya perbedaan antara minuman etanol dan bahan bakar etanol adalah sumber gula. Minuman etanol berasal dari fermentasi gula pada anggur (untuk anggur) atau biji-bijian (untuk cairan suling), sedangkan bahan bakar etanol berasal dari fermentasi gula tebu atau jagung. Banyak penelitian yang dikerjakan saat ini berfokus pada mengembangkan metode ekonomi untuk mengubah pertanian berbasis selulosa murah dan minim limbah menjadi gula yang dapat difermentasi. 

 

Biodiesel terdiri dari senyawa organik yang disebut metil ester rantai panjang, yang dihasilkan oleh reaksi minyak nabati dengan metil alkohol dengan bantuan katalis asam. Minyak sayur apa pun dapat digunakan, tetapi minyak kedelai adalah yang paling umum. Setelah terbentuk, biodiesel biasanya dicampur hingga 30% konsentrasi dengan bahan bakar diesel berbasis minyak bumi untuk digunakan dalam mobil dan truk

John Mc Murry, General Chemistry, 4th Edition

Zhumdahl, Chemistry, 8th Edition