Apa yang Menabrak Titanic?

 Apa yang Menabrak Titanic? 

Ada Misi Rahasia Militer AS di Balik Penemuan Kapal Titanic yang Bersejarah  | merdeka.com

Pada tanggal 12 April 1912, kapal uap Titanic menabrak gunung es di Atlantik Utara sekitar 100 mil sebelah selatan Grand Banks of Newfoundland dan dalam 3 jam sudah masuk ke dasar lautan. Dari sebanyak 2300 penumpang dan kru, lebih dari 1500 meninggal. Kisah tragis Titanic tidak pernah memudar dari pikiran dan imajinasi generasi berikutnya, 1985 penemuan bangkai kapal oleh ekspedisi gabungan Franco-Amerika pada kedalaman 12.612 kaki menghidupkan kembali minat dunia terhadap "greatest oceangoing vessel" yang pernah dibangun. Penemuan juga akan mengungkapkan petunjuk ilmiah yang penting tentang mengapa dan bagaimana Titanic tenggelam begitu cepat di perairan dingin Atlantik utara. 

Titanic dirancang untuk hampir "tidak dapat tenggelam," dan bahkan dalam skenario terburuk, tabrakan langsung dengan kapal laut lain, kapal itu direkayasa untuk membutuhkan waktu satu hingga tiga hari untuk tenggelam. Dengan demikian kecelakaan kapal titanic telah membingungkan para ilmuwan selama bertahun-tahun. Pada tahun 1991, Steve Blasco, sebuah ahli geologi dasar laut dari Canadian Department of Natural Resources, memimpin ekspedisi ilmiah ke bangkai kapal. Dan menjadi salah satu dari 17 penyelaman yang mendatangi bakai kapan titanic, tim Blasco menemukan kembali baja yang tampaknya menjadi bagian dari Lambung Titanic. Tidak seperti baja modern, yang akan membengkok ketika mengalami tabrakan, baja dari Titanic tampaknya hancur karena benturan dengan gunung es. Hal ini menunjukan bahwa logam kurang bersifat ductiles (ductiles adalah kemampuan logam merenggang tanpa patah/robek). Pada tahun 1994, tes dilakukan pada potongan-potongan kecil logam yang dipotong dari lambung kapal. Sampel-sampel logam ini hancur tanpa membengkok. 

Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa baja yang digunakan untuk membangun lambung kapal Titanic mengandung belerang kadar tinggi, dan diketahui bahwa belerang cenderung membuat baja lebih rapuh. Bukti ini menunjukkan bahwa kualitas baja yang digunakan untuk membuat lambung Titanic mungkin merupakan faktor penting yang menyebabkan tenggelamnya kapal dengan cepat. 

Tetapi  belum terlalu cepat. Kapal Titanic terus menyebabkan kontroversi. Tim insinyur dan ilmuwan angkatan laut baru-baru ini telah menyimpulkan bahwa bukan karena baja rapuh tetapi kerusakan paku keling yang menghancurkan Titanic. Selama ekspedisi pada tahun 1996 dan 1998 yang dilakukan oleh RMS Titanic, lebih banyak sampel Baja dan paku keling Titanic diperoleh untuk studi lebih lanjut. Analisis sampel ini oleh tim yang dipimpin oleh Tim Foecke dari Institut Standar dan Teknologi Nasional (NIST) menunjukkan bahwa paku keling mengandung tiga kali lipat jumlah slag silikat dibanding perkiraan. Foecke dan rekan-rekannya berpendapat bahwa kadar slag silikat tinggi menghasilkan paku-paku rusak ketika tabrakan terjadi.

Apa yang menenggelamkan Titanic? Ia menabrak gunung es. Mekanisme detailnya masih dipelajari sampak sekarang.

 





John Mc Murry, General Chemistry, 4th Edition

Zhumdahl, Chemistry, 8th Edition


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bab 16 Unsur Golongan Transisi

Bab 14 Nitrogen dan Senyawaannya

Water : one earth spesial compound