Fosfor: Elemen yang Menerangi
Fosfor: Elemen yang Menerangi
Unsur fosfor ditemukan secara tidak sengaja pada 1669 oleh alkemis Jerman Henning Brand ketika dia memanaskan air kencing kering dengan pasir (alkemis sering menyelidiki kimia cairan tubuh dalam upaya untuk lebih memahami "hal-hal kehidupan"). Saat Brand melewatkan uap yang dihasilkan ke air, ia mampu mengisolasi unsur fosfor yang dikenal sebagai fosfor putih (rumus molekul P4). Nama fosfor diturunkan dari bahasa latih phos, yang berarti "cahaya," dan phorus, yang berarti "Bantalan."
Tampaknya ketika Brand menyimpan padatan posfor putih dalam botol tertutup, maka unsur ini bersinar dalam gelap (Efek cahaya tetap ada bahkan setelah sumber cahaya telah dimatikan) kemudian hari efek seperti ini disebut phosphorescence/pendar. Menariknya, istilah phosphorescence berasal dari nama dari unsur yang sebenarnya tidak berpendar. Cahaya yang dilihat Brand sebenarnya adalah hasil reaksi oksigen dari udara di permukaan fosfor putih. Jadi sebenarnya fosfor tidak bersinar dalam gelap setelah diradiasi.
Setelah penemuannya, fosfor menjadi hal yang cukup baru pada abad ketujuh belas. Orang-orang akan menempelkan fosfor di wajah dan tangan mereka sehingga mereka akan bersinar dalam kegelapan karena adanya reaksi spontan fosfor dengan oksigen dari udara. Akan tetapi fenomena ini berumur pendek karena menyakitkan dan penyembuhan luka bakar.
Penggunaan terbesar dari senyawa fosfor adalah dalam korek api. Sekarang ini tersedia dua jenis korek api yaitu strike anywhere matches dan safety matches. Kedua jenis korek api ini menggunakan fosfor (bentuk struktur berbeda) untuk membantu memulai nyala api di ujung korek. Kimia korek api sangatlah menarik, disini ujung strike anywhere matches dibuat dari campuran bubuk kaca, pengikat dan tetraphosphorus trisulfide (P4S3). Ketika korek digesekan maka akan ada percikan api yang dihasilkan dari gesekan sehingga menyebabkan terjadinya reaksi pembakaran P4S3
P4S3(s) + 6O2(g) 🡪 P4O6(g) + 3O2(g)
Panas dari reaksi ini menyebabkan zat pengoksidasi seperti potasium klorat terdekomposisi
2KClO3(s) 🡪 2KCl(s) + 3O2(g)
yang pada akhirnya menyebabkan sulfur padat mencair dan bereaksi dengan oksigen, menghasilkan sulfur dioksida dan lebih banyak panas. Panas ini kemudian menyalakan lilin parafin yang membantu "menyalakan" batang kayu korek api.
Reaksi Kimia dari safety match sebenarnya mirip, hanya saja lokasi reaktan yang berbeda. Fosfor yang dibutuhkan untuk memulai semua reaksi ditemukan di permukaan kasar dari kotak korek api. Dengan demikian korek api ini dapat menyala hanya bila ujung korek kontak dengan permukaan kasar kotak. Permukaan kasar kotak safety match mengandung fosfor merah, yang mudah dikonversi untuk fosfor putih oleh gesekan ujung kepala korek api. Fosfor putih menyala secara spontan di udara dan menghasilkan panas yang cukup untuk memulai semua reaksi lain untuk menyalakan batang korek api.
P4(merah) + energi (gesekan) 🡪 P4(s)(putih) + 5O2(g) 🡪 P4O10(s) + panas
Phospor putih juga ditemukan dalam novel Sherlock Holmes “The Hound of The Baskerviless” dimana sejumlah anjing dilapisi phospor putih untuk menakuti anggota keluarga Baskerville yang akhirnya meninggal
John Mc Murry, General Chemistry, 4th Edition
Zhumdahl, Chemistry, 8th Edition
Komentar
Posting Komentar