Pupuk
Pupuk
Setiap tahun di musim semi, pemilik rumah dan petani menambahkan pupuk ke tanah untuk menghasilkan rumput yang lebih hijau dan tanaman yang lebih besar. Tanaman membutuhkan beberapa nutrisi, tetapi yang utama adalah nitrogen, fosfor, dan kalium. Nitrogen meningkatkan pertumbuhan hijau, fosfor mendorong pertumbuhan akar yang kuat untuk tanaman kuat dan bunga berlimpah, dan kalium membantu tanaman bertahan melawan penyakit dan cuaca ekstrem. Angka-angka pada satu paket pupuk memberikan persentase masing-masing N, P, dan K berdasarkan massa. Sebagai contoh, himpunan angka 30-3-4 menggambarkan pupuk yang mengandung 30% N, 3% P, dan 4% K.
Nutrisi utama, nitrogen, hadir dalam jumlah besar seperti N2 di atmosfer, tetapi tanaman tidak dapat gunakan nitrogen dalam bentuk ini. Bakteri di tanah mengubah N2 atmosfer menjadi bentuk yang dapat digunakan dengan proses fiksasi nitrogen. Untuk memberikan tambahan nitrogen bagi tanaman, beberapa jenis bahan kimia yang mengandung nitrogen, termasuk amonia, nitrat, dan senyawa ammonium, ditambahkan ke tanah. Nitrat diserap secara langsung, tetapi garam amonia dan amonium dikonversi terlebih dahulu menjadi nitrat oleh bakteri tanah.
Persen nitrogen tergantung pada jenis senyawa nitrogen yang digunakan dalam pupuk. Persen nitrogen menurut massa dalam setiap jenis dihitung menggunakan komposisi persen massa.
Pilihan pupuk tergantung pada penggunaan dan kenyamanannya. Pupuk dapat dibuat sebagai kristal atau bubuk, dalam larutan cair, atau sebagai gas seperti amonia. Pupuk amonia dan amonium larut dalam air dan bekerja cepat. Bentuk lain dapat dibuat untuk pelepasan lambat dengan membungkus garam amonium yang larut dalam air dalam lapisan plastik tipis. Pupuk yang paling umum digunakan adalah NH4NO3 karena mudah diaplikasikan dan memiliki persen N massa yang tinggi.
Sumber :Karen C Timberlake, Chemistry: An Introduction to General, Organic, and Biological Chemistry, 13th Edition
Komentar
Posting Komentar