Nukleosintesis Stellar

 Nukleosintesis Stellar

Stellar Nucleosynthesis by Izzy Muise

Bagaimana semua materi di sekitar kita berasal? Para Ilmuan menjawaban pertanyaan ini dengan teori yang disebut stellar nukleosintesis (secara harafiah, pembentukan inti/atom di bintang). Banyak ilmuwan percaya bahwa alam semesta kita berasal sebagai awan neutron yang menjadi tidak stabil yang dihasilkan dari sebuah ledakan besar (the teori Big Bang). Postulat Model ini mendalilkan bahwa (setalah ledakan awal) neutron terdekomposisi menjadi proton dan elektron, yang akhirnya bergabung untuk membentuk awan hidrogen. 

01N 🡪 11H + -10e   

Selama ribuan tahun, gaya gravitasi menyebabkan banyak dari awan hidrogen ini berkontraksi dan memanas cukup untuk mencapai suhu di mana fusi proton dimungkinkan yang akhirnya melepaskan sejumlah besar energi. Ketika kecenderungan untuk mengembang karena panas dari fusi dan kecenderungan untuk mengkerut karena gaya gravitasi berada pada keadaan seimbang, maka bintang muda stabil seperti matahari kita bisa terbentuk. Akhirnya, ketika pasokan hidrogen habis, inti dari bintang akan kembali mengkerut dengan pemanasan lebih lanjut sampai tercapainya suhu di mana fusi inti helium dapat terjadi, yang mengarah pada pembentukan dan inti atom. Pada akhirnya, ketika pasokan inti helium habis, terjadi pengkerutan dan pemanasan lebih lanjut, sampai fusi inti yang lebih berat terjadi. Proses ini terjadi berulang-ulang, membentuk inti yang lebih berat dan lebih berat sampai menjadi inti besi terbentuk. Karena inti besi adalah inti yang paling stabil dibandingkan inti unsur lain, maka energi diperlukan untuk menggabungkan inti besi. Proses fusi endotermik ini tidak dapat menghasilkan energi untuk menopang bintang, dan karena itu bintah mendingin menjadi kecil dan padat

Evolusi yang baru saja dijelaskan adalah karakteristik bintang kecil dan menengah. Namun, banyak bintang yang lebih besar tidak stabil pada suatu waktu selama evolusi dan menjalani ledakan supernova. Dalam ledakan ini, beberapa massa menengah inti bergabung untuk membentuk unsur berat. Juga, sedikit inti ringan menangkap neutron. Inti kaya neutron ini kemudian menghasilkan partikel positron (untuk menaikan nomor atom atomnya) yang akhirnya menghasilkan inti berat. Bahkan hampir semua inti yang lebih berat dari besi diperkirakan berasal dari ledakan supernova. sehingga Puing ledakan supernova mengandung berbagai macam elemen dan mungkin akhirnya membentuk tata surya seperti sekarang ini.

 

Ada beberapa teori lain tentang asal-usul materi, akan tetapu teori ini yang paling kuat karena mendukung teori big bang, meskipun begitu teori baru tetap dapat diterima sampai sekarang.





John Mc Murry, General Chemistry, 4th Edition

Zhumdahl, Chemistry, 8th Edition


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bab 16 Unsur Golongan Transisi

Bab 14 Nitrogen dan Senyawaannya

Bab 3 : Padat, cair, dan Gas