Darah Supercharged
Darah Supercharged
Selama Olimpiade Musim Dingin 1964 di Innsbruck, Austria, seorang warga negara Finlandia bernama Eero Maentyranta memenangkan tiga medali emas dalam ski lintas alam dan menjadi pahlawan nasional. Ada fakta kecil tentang keberhasilannya Eoro yaitu darahnya membawa 25% hingga 50% lebih banyak hemoglobin daripada rata-rata darah manusia. Maentyranta menderita gangguan genetik yang langka yang menghasilkan peningkatan kadar sel darah merah yang luar biasa. Kapasitas pembawa oksigen ekstra ini cenderung meningkat
stamina dan daya tahan, tentu saja menjadi keuntungan dalam olahraga ski lintas alam.
Beberapa tahun kemudian, ahli genetika di Universitas Helsinki menyatakan bahwa gangguan itu disebabkan oleh mutasi protein yang bertanggung jawab untuk produksi sel darah merah yang disebut erythropoietin reseptor (EPO-R). Mutasi, yang biasa terjadi di Keluarga Maentyranta, menghasilkan protein yang kehilangan 70 asam amino (dari 550). Mutasi ini menghapus bagian dari protein yang mengandung "off switch" untuk produksi sel darah merah.Sejak penemuan peran EPO dalam produksi sel darah merah, insinyur genetika telah mampu mensintesis EPO dengan bioteknologi. Protein ini dipasarkan di Amerika Serikat oleh Amgen dari Thousand Oaks, California, dan digunakan dalam proses dialisis ginjal, AIDS, dan pasien kanker untuk meningkatkan produksi sel darah merah. Penemuan ini telah menjadi bioteknologi dengan penghasil pendapatan terbesar, dengan penjualan lebih dari $ 1 miliar per tahun
Sementara jumlah pemanfaatan protein ini sangat banyak, ternyata potensi penyalahgunaan protein ini lebih banyak lagi. Tour de Perancis (dianggap oleh banyak orang sebagai uji daya tahan tubuh terbesar di dunia) diguncang pada tahun 1998 oleh kontroversi ketika beberapa pengendara (termasuk tiga favorit ras) diusir dari balapan atas tuduhan doping darah dengan sel darah merah (meningkatkan hormon EPO). EPO telah menjadi obat tambahan bagi banyak atlet yang berusaha mendapatkan ketahanan tubuh yang lebih baik karena dimetabolisme dengan cepat dan identik dengan EPO tubuh sendiri sehingga hampir tidak mungkin untuk dideteksi dengan analisis darah atau urin. Tapi penggunaan EPO berlebihan memiliki bahaya sangat besar. Para atlet yang menggunakan EPO berlebihan dapat mengalami dehidrasi ekstrim selama kompetisi, ketika EPO diberikan dalam dosis yang tinggi, menghasilkan penebalan darah yang ekstrim. Ini menyebabkan ketegangan yang ekstrim pada jantung.
Sejak EPO mulai tersedia pada tahun 1986, beberapa atlet kelas dunia (kebanyakan pengendara sepeda dan pelari jarak jauh) telah mati secara misterius (dianggap terkait dengan penyalahgunaan EPO). Karena adanya penyalahgunaan EPO maka metode deteksi baru telah dimasukkan dalam regulasi olahraga. Keuntungan yang diperoleh Eero Maentyranta dalam Olimpiade 1964 itu hasil dari gangguan genetik yang dia alami. Tubuhnya sudah terbiasa bekerja dengan peningkatan kadar hemoglobin, dan itu menjadi keuntungan alami. Sintetis EPO sangat menjanjikan bagi mereka dengan kondisi menderita kekurangan hemoglobin. Tetapi jika digunakan untuk penyempurnaan kinerja otot, maka EPO memiliki resiko yang sangat besar.
John Mc Murry, General Chemistry, 4th Edition
Zhumdahl, Chemistry, 8th Edition
Komentar
Posting Komentar