Penuaan: Apakah Ini Melibatkan Oksidasi?
Penuaan: Apakah Ini Melibatkan Oksidasi?
Meskipun penuaan seharusnya membawa kebijaksanaan, hampir tidak ada seseorang ingin menjadi tua. Seiring dengan kebijaksanaan, penuaan membawa keriput, kehilangan kekuatan fisik, dan kerentanan yang lebih besar terhadap penyakit.
Mengapa kita menua? Tidak ada yang tahu pasti, tetapi banyak para ilmuwan berpikir bahwa oksidasi memainkan peran utama dalam penuaan. Molekul oksigen dan agen pengoksidasi lainnya dalam tubuh rupanya dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas pada biomolekul penyusun membran sel. Molekul yang memiliki elektron tunggal ini bersifat sangat reaktif. Selanjutnya, radikal bebas ini dapat mengalami reaksi lain yang pada akhirnya mengubah sifat membran sel. Dalam beberapa kasus, sistem imun tubuh akan mengenali sel yang rusak ini sebagai “musuh” dan selanjutnya sistem imun akan menghancurkan sel tersebut. Proses ini sangat merugikan makhluk hidup terutama jika sel-sel yang tersebut tidak mengalami regenerasi. Misalnya saja sel Saraf termasuk dalam kategori ini. Sel saraf jarang beregenerasi pada orang dewasa.
Tubuh memiliki pertahanan terhadap oksidasi, seperti vitamin E suatu senyawa antioksidan yang terkenal. Penelitian telah membuktikan bahwa sel darah merah akan lebih cepat menua jika kekurangan vitamin E. Berdasarkan penelitian seperti ini, beberapa ahli telah menyarankan untuk menggunakan vitamin E dalam dosis besar sebagai upaya pencegahan melawan penuaan, akan tetapi tidak ada bukti kuat bahwa langkah ini memiliki dampak pada penuaan.
Pelindung Antioksidan lain yang ditemukan dalam tubuh kita adalah superoksida dismutase (SOD), yang melindungi kita dari ion superoksida O22- (agen pengoksidasi kuat yang dapat merusak enzim vital). Pentingnya SOD dalam melawan proses penuaan diketahui dari hasil penelitian oleh Dr. Richard Cutler dari Institut Kesehatan Nasional di Baltimore dimana terdapat korelasi kuat antara rentang hidup selusin spesies mamalia dengan kadar SOD ditubuhnya. Sekarang ini sedang diproduksi SOD manusia dalam jumlah besar menggunakan teknik bioteknologi sehingga memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari efeknya pada penuaan dan berbagai penyakit seperti rheumatoid arthritis secara lebih terperinci. Meskipun SOD dapat diperoleh dari makanan, akan tetapi SOD tidak dapat diserap tubuh secara langsung karena SOD akan dicerna (dipecah menjadi zat yang lebih sederhana) sebelum dapat mencapai aliran darah.
Penelitian memang menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan tertentu dapat memperlambat proses penuaan. Misalnya, studi terbaru terhadap 8000 laki-laki lulusan Harvard ditemukan bahwa pemakan cokelat dan permen hidup hampir setahun lebih lama daripada mereka yang berpantang. Meskipun para peneliti dari Harvard School of Public Health tidak yakin mekanisme untuk efek ini, mereka berasumsi bahwa antioksidan yang ada dalam coklat dapat memberikan keuntungan terhadap kesehatan. Misalnya, cokelat mengandung fenol (antioksidan yang juga ada dalam anggur) yang sepertinya baik untuk kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Oksidasi hanya satu kemungkinan penyebab penuaan. Penelitian terus dilakukan di banyak bidang untuk mencoba menemukan jawaban mengapa kita menjadi "Lebih tua" seiring berjalannya waktu
Dapatkah memakan coklat memperlambat penuaan?
John Mc Murry, General Chemistry, 4th Edition
Zhumdahl, Chemistry, 8th Edition
Komentar
Posting Komentar