MANA YANG LEBIH BAIK, ALAMI ATAU SINTETIS?
MANA YANG LEBIH BAIK, ALAMI ATAU SINTETIS?
Sebelum pengembangan industri kimia pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, hanya zat dari sumber alami yang tersedia untuk mengobati penyakit kita, mewarnai pakaian kita, membersihkan dan mengharumkan tubuh kita, dan sebagainya. Ekstrak dari opium poppy, misalnya, telah digunakan sejak abad ke-17 untuk melegakan rasa sakit. Pewarna ungu berharga yang disebut Tyrian ungu, diperoleh dari Moluska Timur Tengah, sudah dikenal sejak jaman dahulu. Minyak yang disuling dari bergamot, sweet bay, mawar, dan lavender, telah digunakan selama berabad-abad dalam membuat parfum.
Banyak dari apa yang disebut produk alami ini pertama kali digunakan tanpa sepengetahuan komposisi kimianya. Dengan perkembangan kimia organik maka ahli kimia belajar cara mensintesis struktur senyawa dalam produk alami. Sebagai contoh khasiat menyembuhkan penyakit limau dan buah jeruk lainnya telah diketahui selama berabad-abad, tetapi struktur kimia vitamin C (bahan aktif buah jeruk) tidak ditentukan hingga 1933. Hari ini ada kebangkitan minat dalam pengobatan tradisional, dan upaya besar sedang dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa kimia yang penting secara medis yang ditemukan pada tumbuhan.
Setelah struktur diketahui, ahli kimia organik mencoba untuk mensintesis senyawa dalam laboratorium. Jika bahan awal murah dan proses sintesis cukup sederhana, mungkin menjadi lebih ekonomis untuk memproduksi senyawa daripada mengisolasinya dari tanaman atau bakteri. Dalam kasus vitamin C, sintesis lengkap dicapai pada tahun 1933, dan sekarang jauh lebih murah untuk mensintesisnya dari glukosa daripada mengekstraknya dari jeruk atau sumber alami lainnya.
Di seluruh dunia, lebih dari 120.000 ton vitamin C disintesis setiap tahun. Tetapi apakah vitamin C "sintetis" sama baiknya dengan yang "alami"? Sebagian orang masih hanya mengkonsumsi vitamin dari sumber alami, dengan asumsi bahwa alam lebih baik. Meskipun makan jeruk mungkin lebih baik daripada mengambil tablet, bedanya terletak pada banyak zat lain yang ada di jeruk. Vitamin C sendiri persis sama, seperti NaCl yang diproduksi dengan mereaksikan natrium dan klorin di laboratorium persis sama dengan NaCl yang ditemukan di lautan. Alami dan sintetis Senyawa identik dalam semua cara; tidak lebih baik dari yang lain
John Mc Murry, General Chemistry, 4th Edition
Zhumdahl, Chemistry, 8th Edition
Komentar
Posting Komentar