BAGAIMANA CARA MEWUJUDKAN KIMIA HIJAU?
BAGAIMANA CARA MEWUJUDKAN KIMIA HIJAU?
Kimia telah membuat hidup kita lebih panjang, lebih aman, dan jauh lebih nyaman daripada jika tidak ada ilmu kimia. Obat-obatan, pupuk, insektisida, perekat, tekstil, pewarna, bahan bangunan, dan polimer yang kita anggap remeh adalah semua produk dari industri kimia. Tetapi manfaat ini tidak datang tanpa efek samping. Banyak industri kimia menghasilkan limbah berbahaya yang harus ditangani (pelarut dan produk sampingan yang mungkin menguap ke udara atau merembes ke dalam air tanah jika tidak dibuang dengan benar).
Tidak mungkin semua proses kimia akan sepenuhnya ramah, untungnya kesadaran akan masalah lingkungan yang disebabkan oleh kimia telah tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, menimbulkan gerakan yang disebut kimia hijau. Kimia hijau adalah desain dan implementasi proses kimia yang mengurangi limbah dan meminimalkan atau menghilangkan zat berbahaya.
Dua belas prinsip dasar dalam kimia hijau adalah:
Cegah sampah - Limbah harus dicegah daripada dibersihkan setelah dibuat.
Memaksimalkan ekonomi atom — Proses harus memaksimalkan penggabungan semua atom reaktan menjadi produk untuk meminimalkan sisa limbah.
Gunakan proses yang kurang berbahaya - Metode sintesis kimia harus menggunakan reaktan tidak beracun dan menghasilkan limbah tidak beracun.
Rancang bahan kimia yang lebih aman — Produk kimia harus dirancang dari awal memiliki toksisitas serendah mungkin.
Gunakan pelarut yang lebih aman — Pelarut dan zat tambahan lainnya yang digunakan dalam reaksi harus aman dan digunakan dengan hemat.
Desain untuk efisiensi energi — Penggunaan energi dalam proses kimia seharusnya diminimalkan, dengan reaksi yang dilakukan pada suhu kamar jika memungkinkan.
Gunakan bahan baku terbarukan — Bahan baku harus berasal dari sumber terbarukan bila memungkinkan.
Minimalkan terbentuknya zat samping — Sintesis harus dirancang dengan penggunaan gugus pelindung untuk menghindari adanya mekanisme tambahan dan mengurangi limbah.
Gunakan katalisis — Reaksi harus bersifat katalitik daripada stoikiometri.
Rancangan untuk degradasi — Produk harus dirancang agar bisa terurai secara hayati
Pantau pencemaran secara langsung - Proses harus dipantau secara real time untuk memantau pembentukan zat berbahaya.
Mencegah kecelakaan - Zat kimia dan proses kimia harus meminimalkan potensi kebakaran, ledakan, atau kecelakaan lainnya.
Ke-12 prinsip kimia hijau tentunya tidak dapat diterapkan di seluruh industri kimia, tetapi paling tidak dijadikan panduan bagi ahli kimia untuk berpikir lebih hati-hati tentang implikasi pekerjaan mereka terhadap lingkungan. Di antara keberhasilan kimia hijau yang sudah tercatat adalah proses baru untuk mengubah gliserin (produk sampingan ketika memproduksi bahan bakar biodiesel dari minyak nabati), menjadi propilena glikol yang digunakan dalam antibeku mobil. Proses ini terjadi dalam satu tahap dan hanya menghasilkan air sebagai produk samping.
John Mc Murry, General Chemistry, 4th Edition
Zhumdahl, Chemistry, 8th Edition
Komentar
Posting Komentar