UN-Bab 4 : Tata Nama

 

Bab 4 : Tata Nama

Ion Poliatomik

  • Berikut beberapa ion poliatomik yang umum ditemukan di alam.

Rumus

Nama

Rumus

Nama

Rumus

Nama

NO3-

Nitrat 

SO32-

Sulfit 

PO33-

Fosfit 

NO2-

Nitrit 

SO42-

Sulfat 

PO43-

Fosfat

CH3COO-

Asetat 

CO32-

Karbonat 

AsO32-

Arsenit 

ClO-

Hipoklorit 

SiO32-

Silikat 

AsO42-

Arsenat 

ClO2-

Klorit 

C2O42-

Oksalat 

SbO32-

Antimonit 

ClO3-

Klorat 

CrO42-

Kromat 

SbO43-

Antimonat

ClO4-

Perklorat 

Cr2O72-

Dikromat 

NH4+

Ammonium

CN-

Sianida 

BrO-

Hipobromit 

S2O32-

Tiosulfat 

OH-

hidroksida

BrO3-

Bromat 

MnO4-

Manganat 

 

Senyawa Kovalen

Senyawa Kovalen Binner

  • Tata nama senyawa kovalen biner adalah senyawa kovalen yang terbentuk dari dua unsur.

  • Urutan unsur berikut digunakan untuk menentukan urutan prioritas penulisan unsur dalam suatu senyawa ( B, Si, C, Sb, As, P, N, H, S, I, Br, Cl, O, F).

Contoh: H2O bukan OH2, NH3 bukan H3N. 

  • Aturan penting dalam penamaan senyawa kovalen biner adalah penambahan akhiran –ida dibelakang nama senyawa kovalen, selain itu nama unsur diberi angka indeks.

  • Indeks atom dari senyawa kovalen dinyatakan dengan menggunakan frefiks dalam bahasa yunani

1 = mono

2 = di

3 = tri

4 = tetra

5 = penta

6 = heksa

7 = hepta

8 = okta

9 = nona

10 = deka

Penulisan angka indeks 1 tidak dipakai pada nama depan, dan tidak wajib pada nama belakang.

Contoh: CO (karbon monoksida), NO (nitrogen oksida), CO2 (karbon dioksida), N2O3 (dinitrogen trioksida), NO5 (nitrogen pentaoksida)

  • Beberapa senyawa tidak mengikuti aturan ini dikarenakan memiliki nama yang sudah umum misalnya

    • H2O = air

    • NH3 = ammonia

    • CH4 = metana

Senyawa Asam Basa

  • Tata nama asam adalah aturan pemberian nama bagi senyawa yang terbentuk ketika anion berikatan dengan H+.

  • Aturan dalam pemberian nama asam: 

  1. Asam memiliki kation H+ dalam senyawanya, kation H+ selalu ditulis didepan. 

  2. Kation H+ biasanya tidak ditulis hidrogen, melainkan asam

Contoh: 

  • H2CO3 mengandung kation H+ dan anion CO32- dan memiliki nama asam karbonat. 

  • HCl = asam klorida

  • H2SO4 = asam sulfat

  • HNO3 = asam nitrat

  • Tata nama basa adalah aturan pemberian nama bagi senyawa yang terbentuk ketika kation berikatan dengan anion OH-


  • Aturan dalam pemberian nama basa: 

  1. Basa memiliki anion OH- dalam senyawanya, sehingga ditulis dibelakang. 

  2. Anion OH- ditulis sebagai hidroksida pada kata terakhir

Contoh :

  • NaOH mengandung kation Na+ dan anion OH- dan memiliki nama natrium hidroksida (kaustik soda).

  • KOH = Kalium hidroksida.

  • Ca(OH)2 = kalsium hidroksida (kapur sirih).


Senyawa Ionik

  • Tata nama senyawa ion adalah pemberian nama pada senyawa yang terbentuk dalam ikatan kation dan anion (ion). 

  • Aturan dalam pemberian nama senyawa ion: 

  1. Penulisan kation didahulukan dari anion, tanpa menggunakan angka indeks.

  2. Untuk senyawa ionik biner, nama senyawa diberi akhiran –ida.

  3. Muatan senyawa ionik yang terbentuk harus netral

  4. Kation logam yang memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi (biloks) atau muatan, maka nilai muatan dari logam tersebut ditulis dalam angka romawi (dalam kurung setelah nama logam). 

  5. Cara lain adalah nama logam diberi akhiran -o (untuk muatan lebih rendah) dan akhiran -i (untuk muatan lebih tinggi) setelah nama latinnya. 

Biloks

unsur

Biloks 

unsur

+1

Gol 1A (Li, Na, K, Rb)

+1 dan +2

Cu, Hg

+2

Gol IIA (Mg, Ca, Sr, Ba)

+1 dan +3

Au

+1

Ag

+2 dan +3

Fe, Co

+2

Ni, Zn, Cd

+2 dan +4

Sn, Pb, Pt

+3

Al



Contoh :

NaCl = Natrium Klorida                                     CaCO3 = Kasium karbonat

FeCl2 = Besi(II) klorida atau ferro klorida         Ag2SO4 = Perak sulfat

CuO = Tembaga(II) oksida atau cupri oksida    PbC2O4 = Timbal oksalat


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bab 16 Unsur Golongan Transisi

Bab 14 Nitrogen dan Senyawaannya

Water : one earth spesial compound