Bab 1 : Struktur Atom
Struktur Atom
Daftar Isi
1 Partikel penyusun atom
2 Struktur Atom
3 Struktur Ion
4 Isotop
5 Konfigurasi Elektron
5.1 Konfigurasi Elektron dari Atom
5.2 Konfigurasi Elektron dari Ion
5.3 Konfigurasi Electron dari Atom/Ion yang Tereksitasi
6 Formula Ion
6.1 Aturan Oktet
6.2 Inert Pair Effect
7 Energy ionisasi
8 Bentuk Orbital
Partikel penyusun atom
Atom terdiri dari proton, neutron dan electron
Muatan dan massa relatif dari proton, neutron dan elektron dirangkum dalam tabel berikut
Proton bermuatan positif dan akan menyerang elektroda negative, electron bermuatan negative dan akan menyerang elektroda positif. Sedangkan neutron bermuatan netral dan tidak akan dipengaruhi oleh elektroda yang bermuatan. Pembelokan partikel penyusun atom dalam suatu medan magnet ditunjukan pada gambar berikut
Struktur Atom
Proton dan electron terdapat di inti atom sedangkan electron bergerak mengelilingi inti. Jumlah dari proton yang terdapat pada inti atom disebut nomor atom/nomor proton (Z)
Jumlah dari proton dan neutron dari suatu atom disebut nomor nukleon/nomor massa
Massa relative dari atom hampir sama dengan nomor nucleon. Sehingga nomor nucleon biasanya digunakan untuk memperkirakan massa relative dalam perhitungan
Simbol dari atom biasanya dinyatakan sebagai berikut
Sebagai contoh : simbol untuk atom karbon yang paling umum adalah 12C, adapun komposisi dari atom ini adalah
6 proton (sama dengan nomor atom)
12-6 = 6 neutron ( nomor massa – nomor atom)
6 elektron (sama dengan nomor atom)
Struktur Ion
Dalam atom netral jumlah electron= jumlah proton
Ion negative memiliki jumlah elektron yang lebih banyak dibandingkan jumlah proton. Ion negative diperoleh dengan menambahkan electron pada atom netral
Contoh : ion oksigen paling umum adalah 16O2-, komposisi dari ion ini adalah
8 proton
16-8 = 8 neutron
Atom O netral memiliki 8 elektron, sehingga ion O2- memiliki 8+2 = 10 elektron
Ion positive memiliki jumlah elektron yang lebih sedikit dibandingkan jumlah proton. Ion positif diperoleh dengan mengambil electron dari atom netral
Contoh : ion natrium paling umum adalah 23Na+, komposisi dari ion ini adalah
11 proton
23-11 = 12 neutron
Atom O netral memiliki 8 elektron, sehingga ion Na+ memiliki 11 - 1 = 10 elektron
Massa dari ion hampir sama dengan massa dari atom netralnya. Karena massa electron yang sangat kecil dibandingkan massa proton atau neutron
Isotop
Isotop dari isotop yang sama dapat ditentukan dari symbol unsure yang mirip atau jumlah proton yang sama.
Tiga isotop dari atom Hidrogen ditunjukan pada tabel berikut
Isotop dari unsur yang sama dapat ditentukan dari simbol unsur atau jumlah proton yang identik/sama. Sebagai contoh isotop dari atom karbon (12C dan 13C ), Simbol (C) dan jumlah proton (6) yang sama menunjukan bahwa mereka adalah atom dari unsur yang sama dan perbedaan jumlah nukleon (12 dan 14) menunjukan bahwa keduanya adalah isotop
Isotop dari atom memiliki kesamaan dalam hal
Jumlah proton
Jumlah electron pada atom netralnya
Konfigurasi elktron
Sifat kimia
Isotop memiliki perbedaan dalam hal :
Jumlah neutron dalam atom
Jumlah nukelon
Massa relative dari isotop
Sifat fisik (titik leleh, massa jenis) walaupun perbedaanya sangat kecil
Konfigurasi Elektron
Electron mengelilingi inti atom sesuai dengan kulitnya masing-masing. Kulit diberi nomor 1,2,3 dan seterusnya. Nomor kulit ini disebut dengan bilangan kuantum utama (kulit pertama dari bilangan kuantum utama adalah 1)
Masing-masing kulit memiliki sub kulit yang disimbolkan s,p,d atau f.
Jumlah subkulit pada masing-masing kulit sama dengan nomor kulit. Dalam hal ini kulit pertama memiliki 1 sub kulit, kulit ke-2 memiliki 2 subkulit, dan seterusnya
Masing-masing subkulit memiliki sejumlah orbital dimana electron ditempatkan. Jumlah orbital pada masing-masing sub kulit bergantung pada jenis subkulit
Masing-masing orbital digambarkan oleh kotak, dalam hal ini orbital 2p digambarkan sebagai berikut :
Electron digambarkan sebagai ↑ dan ↓. Dalam hal ini terdapat 4 elektron pada orbital 2p ini
Energy realatif dari masing-masing orbital digambarkan sebagai berikut :
Gambar diatas menunjukan bahwa subkulit pada kulit kedua (2s dan 2p) lebih tinggi energinya dibandingkan subkulit pada kulit pertama (1s). ketiga sub kulit pad kulit ke-3 (3s, 3p, dan 3d) memiliki energy yang lebih tinggi dibandingkan subkulit pada kulit ke dua, akan tetapi subkulit 4s memiliki energi yang lebih rendah dibanding 3d. hal yang sangat penting dalam aturan konfigurasi electron dimana electron akan mengisi subkulit dengan energy lebih rendah (dalam hal ini 4s) sebelum mengisi subkulit lainnya yang berenergi lebih tinggi (dalam hal ini 3d)
Konfigurasi Elektron dari Atom
Penyusunan electron dalam atom disebut dengan istilah konfigurasi electron
Electron disusun dalam orbital sesuai dengan aturan :
Masing-masing orbital dapat diisi maksimal oleh 2 elektron
Electron akan lebih dahulu mengisi orbital kosong dengan energy palng rendah
Dalam subkulit, electron akan lebih suka mengisi orbital berbeda dengan energy yang sama dibandingkan jika mengisi orbital yang sama
Electron memiliki spin. Spin electron dinyatakan dengan symbol ↑ dan ↓.
Electron tunggal akan memiliki spin yang sama
dan bukan
Dua electron dalam orbital yang sama (dalam satu kotak) memiliki spin yang berlawanan
dan bukan
Konfigurasi dari atom hydrogen (Z=1) adalah 1s1
Konfigurasi electron dari helium (Z=2) adalah 1s2
Ingat bahwa Dua electron dalam orbital yang sama (dalam satu kotak) memiliki spin yang berlawanan
Konfigurasi electron dari Litium (Z=3) adalah 1s2 2s1
Litium memiliki 3 elektron. Dua elektron akan mengisi orbital 1s, karena orbital 1s penuh maka elektron ketiga akan mengisi orbital 2s.
Konfigurasi electron dari Be (Z=4) adalah 1s2 2s2
Konfigurasi electron dari Boron (Z=5) adalah 1s2 2s2 2p1
Boron memiliki 5 elektron. Empat elektron pertama akan mengisi orbital 1s dan 2s (sampai orbital 1s dan 2s penuh) kemudain elektron kelima akan mengisi orbital 2p.
Konfigurasi electron dari karbon adalah 1s2, 2s2, 2p2
Berikut beberapa konfigurasi yang salah dari atom karbon
Berikut adalah konfigurasi dari 38 unsur pertama dalam tabel periodik (Z =1 sampai Z=38), konfigurasi seperti ini sering disebut sebagai konfigurasi elektron pada keadaan dasar.
Catatan : simbol [Ar] dalam tabel menyatakan konfigurasi elektron dari Ar. Sehingga konfigurasi lengkap dari atom 21SC adalah
21SC = [Ar] 4s2 3d1 = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
Diagram dibawah digunakan untuk mengingat urutan pengisian orbital
Dua unsure yang memiliki konfigurasi electron yang menyimpang.
Konfigurasi electron dari Cromium adalah …4s1 3d5 bukan 4s2 3d4. Hal ini karena konfigurasi tersebut lebih stabil dan subkulit 3d kenyataanya memang mengandung electron setengah penuh
Konfigurasi electron dari Cu adalah 4s1 3d10 dan bukan 4s2 3d9 karena konfigurasi subkulit 3d penuh adalah lebih stabil
Konfigurasi Elektron dari Ion
Aturan yang sama digunakan untuk electron tambahan yang diperoleh ketika membentuk ion negative
Contoh : konfigurasi dari ion F- adalah
atau 1s2 2s2 2p6
Untuk ion positif, electron yang dilepaskan adalah electron yang berada pada subkulit dengan energy paling tinggi.
Contoh : Atom oksigen memiliki konfigurasi
8O = 1s2 2s2 2p4 atau
Sehingga ion O+ akan melepaskan elektron pada subkulit 2p lebih dahulu (karena energinya paling tinggi)
8O+ = 1s2 2s2 2p3 atau
Dalam hal ini ada pengecualian tingkat energy untuk unsur transisi (unsur dengan orbital terakhir ns dan (n-1)d)
Dimana saat orbital masing kosong (tidak terisi elektron) maka energi dari orbital (n-1)d > ns. Akan tetapi jika sudah terisi elektron maka energi orbital (n-1)d < ns. Sehingga untuk unsur transisi, electron yang pertama kali dilepas adalah electron dari ns baru electron dari (n-1)d
Contoh :
Konfigurasi dari 21SC = [Ar] 4s2 3d1
21SC+ = [Ar] 4s1 3d1
21SC2+ = [Ar] 4s0 3d1
21SC3+ = [Ar] 4s0 3d0
Konfigurasi Electron dari Atom/Ion yang Tereksitasi
Ketika electron dari atom atau ion berada pada orbital dengan energy paling rendah maka keadaan ini disebut dengan ground state. Semua penjelasan yang elah dijelaskan adalah menjelaskan konfigurasi electron pada keadaan ground state
Ketika satu atau lebih atom atau ion menyerap energy dan berpindah dari orbital ground state ke orbital yang lebih tinggi maka electron dikatakan mengalami promosi atau eksitasi
Misalnya saja untuk atom Na maka keadaan ground statenya adalah 1s2, 2s2, 2p6, 3s1,4p0 apabila teriksitasi maka dapat memiliki konfigurasi elektron 1s2, 2s2, 2p6, 3s0,4p1
Formula Ion
Aturan Oktet
Konfigurasi electron dari gas mulia adalah sangat stabil. Atom dari gas mulia tidak melepas atau menerima electron membentuk ion atau senyawa. Atom dari gas mulia memiliki 8 elektron pada kulit terluarnya (stabilitas oktet)
Untuk mencapai stabilitas octet, maka atom akan menerima atau melepas electron supaya memiliki konfigurasi electron seperti gas mulia
Sebagai contoh : atom nitrogen dapat menangkap 3 elektron supaya mencapai konfigurasi elektron yang sama dengan Neon
Contoh lain : Atom calsium akan melepas 2 elektron untuk mencapai konfigurasi elektron yang sama dengan argon
Aturan octet berhasil dalam memprediksi rumus dari ion yang dibentuk oleh unsur golongan 1-VIIA dalam table periodic unsure. Aturan ini kurang tepat diaplikasikan pada logam transisi
Beberapa atom dapat kehilangan atau menerima electron untuk mencapai konfigurasi electron seperti helium dengan total 2 elektron (stabilitas duplet). Sebagai contoh Li yang dapat melepas 1 elektron membentuk ion Li+
Contoh : Li =1s2, 2s1 Li+ = 1s2, 2s0
Struktur konfigurasi electron yang stabil lainnya adalah aturan 18 elektron. Aturan ini banyak digunakan untuk unsure dengan orbital d pada kulit terluarnya.
Contoh :
Inert Pair Effect
Untuk atom dengan jumlah proton yang besar, pasangan electron pada orbitas s terluar adalah menstabilkan. Electron ini tidak mudah lepas untuk membentuk ion, hal ini disebut dengan nama inert pair effect
Contoh :
inert pair effect makin kuat jika makin besar nomor atom, pada golongan IV, inert pair effect ini tidak diamati pada karbon dan silicon, efek ini dapat diamati pada unsur Sn (meskipun ion Sn4+ lebih stabil dari Sn2+) dan efek ini makin kuat pada unsur Pb (Ion Pb2+ lebih stabil daripada Pb4+).
Energy ionisasi
Energy ionisasi adalah energy yang dibutuhkan untuk melepas satu electron dari atom tunggal pada wujud gas untuk tiap mol atom tersebut
Sebagai contoh : energi ionisasi dari atom oksigen adalah energi yang diperlukan untuk menjalankan reaksi berikut
O(g) 🡪 O+(g) + e-
Elektron dukeoas dari subkulit terluar dari atom oksigen (2p)
Nilai energi ionisasi dari beberapa unsur adalah
Energy ionisasi bergantung pada :
Ukuran dari atom
Electron yang terlepas selalu berasal dari electron paling luar yang memiliki energy paling tinggi. Makin besar jari-jari/ukuran atom maka makin jauh jarak elektron ke inti sehingga makin lemah ikatan antara electron dengan inti sehingga lebih sedikit energy yang dibutuhkan untuk melepas electron tersebut.
Muatan inti
Makin besar muatan inti maka makin besar interaksi antara inti dengan electron terluar sehingga makin besar energy yang dibutuhkan untuk melepas electron tersebut.
Ketika lebih dari satu electron dilepas dari atom, energy yang dibutuhkan untuk melepas electron pertama disebut energy ionisasi pertama dan energy yang dibutuhkan untuk melepaskan electron kedua disebut energy ionisasi kedua dan seterusnya.
Contoh : energi ionisasi kedua dari atom oksigen adalah
O+(g) 🡪 O2+(g) + e- ΔH = + 1310 kJ/mol
Energi ionisasi kedua selalu lebih besar dibandingkan energi ionisasi pertama, karena lebih banyak energi yang dibutuhkan untuk mengambil elektron pada atom yang bermuatan positif.
Gambar dibawah menunjukan energi ionisasi lanjut pada atom oksigen
Energi ionisasi naik dari energi ionisasi pertama sampai kedelanan, hal ini karena makin besarnya muatan positif dari atom oksigen selain itu makin besas gaya tarik antara inti atom oksigen dengan elektron tersebut sehingga semakin susah melepas elektron.
Pada gambar diatas, lonjakan kenaikan energi ionisasi terjadi pada ionisasi ke 6 dan ke7, hal ini karena saat ionisasi ke-7, elektron yang dilepas berada pada kulit yang lebih dalam (kulit 1) sehingga elektron tersebut lebih dekat ke inti dan memiliki gaya tarik menarik dengan inti jauh lebih kuat (dibandingkan elektron yang dilepas pada ionisasi ke-6 yang terletak pada kulit 2)
Energy ionisasi dapat digunakan untuk menentukan konfigurasi electron.
Contoh untuk magnesium memiliki 12 elektron dengan konfigurasi 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, selama ionisasi, electron dengan energy paling besar (elektron pada kulit terluar) akan dilepaskan pertama kali. Disini, 2 elektron pada subkulit 3s akan dilepaskan lebih dahulu.
Kemudian pada ionisasi selanjutnya, 8 elektron pada kulit kedua (2s2 2p6) akan dilepaskan. Dibutuhkan energi yang lebih besar untuk ionisasi elektron ke-3 sampai ke-10 ini.
Terakhir dua elektron pada kulit terdalam (1s2) akan dilepaskan. Energy ionisasi ke-11 dan ke-12 akan jauh lebih besar dibandingkan energi ionisasi pertama sampai kesepuluh. Sehingga energi ionisasi 2 terakhir ini akan lebih mencolok dibandingkan energi ionisasi lainnya.
Grafik energi ionisasi lanjut dari atom Mg ditampilkan pada grafik berikut. Terjadi kenaikan energi ionisasi yang signifikan apabila terjadi perpindahan kulit dari elektron yang diionisasi.
Bentuk Orbital
Electron dalam atom tidak menempati posisi yang pasti. Dalam kenyataanya electron bergerak dan berpindah pindah ke setiap tempat. Apabila posisi elektron pada atom hidrogen ditentukan dalam tiap detik dalam periode waktu tertentu maka akan dihasilkan gambar berikut
Adalah tidak mungkin untuk memprediksi secara tepat keberadaan electron pada setiap waktu. Kita hanya dapat menggambarkan daerah dimana kemungkinan besar electron ditemukan, inilah yang disebut dengan orbital atom. Orbital atom dapat disederhanakan sebagai volume ruang dimana elektron menghabiskan 90% waktunya pada ruang tersebut
Semua orbital s adalah berbentuk lingkaran. Mereka hanya berbeda dalam ukuran. Orbital 3s lebih besar daripada 2s, dan 2s lebih besar daripada 1s
Orbital p memiliki bentuk yang berbeda dengan orbital s, ketiga orbital p memiliki bentuk yang sama hanya berbeda dalam orientasi ruangnya. Beikut adalah gambar dari 3 orbital pada subkulit 3p
Orbital 3p memiliki bentuk yang sama, hanya saja memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan orbital 2p
Dalam kenyataanya semua orbital terdapat pada atom, akan tetapi biasanya kita hanya mempertimbangkan orbital pada kulit yang mengandung electron atau orbital yang digunakan untuk berikatan kimia. Berikut adalah gabungan dari semua orbital yang terisi elektron pada atom oksigen
Sumber : A Level chemistry-JGR Brigs
Komentar
Posting Komentar