Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

KU-9. Kimia Inti

Gambar
  Reaksi Inti Beberapa atom memiliki inti yang tidak stabil. Inti yang tidak stabil ini dapat meluruh dan memancarkan partikel atau radasi elektromagnetik secara spontan, fenomena ini disebut dengan Radioaktivitas . Umumnya unsure yang nomor atomnya lebih dari 83 adalah unsure tidak stabil/radioactive. Transmutasi inti adalah pemboman inti yang stabi dengan proton, neutron, atau inti lain menjadi inti yang tidak stabil. Baik radioaktivitas maupun transmutasi inti disebut dengan Reaksi Inti . Berikut perbandingan antara reaksi inti dan reaksi kimia Reaksi Kimia Reaksi Inti Atom diubah susunanya melalui pemutusan atau pembentukan ikatan kimia Unsur (atau isotop dari unsure yang sama) dikonversi dari unsure satu ke unsure lainnya Hanya electron dalam orbital atom atau molekul yang terlibat dalam pembentukan dan pemutusan ikatan Proton, neutron, dan electron dan partikel dasar lain dapat saja terlibat Reaksi diiringi dengan penyerapan atau pelepasan energy yang relative kecil Reaksi dirin

KU-8. Reaksi Redoks dan Elektrokimia

Gambar
  Reaksi Redoks dan Elektrokimia Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan interkonversi energi listrik dan energi kimia. Dalam elektrokimia, reaksi yang dipelajari adalah reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi yang didalamnya terjadi transfer electron atau perubahan bilangan oksidasi/biloks. Bilok s menyatakan kecenderungan posisi dari electron. Apabila suatu atom cenderung menerima satu electron maka biloksnya (-1) sedangkan apabila suatu atom cenderung melepas satu electron maka biloksnya (+1). Adapun Aturan dalam penentuan bilangan oksidasi (BO) Bilangan Oksidasi unsur-unsur dan molekul unsur adalah 0.  Contoh : Bilangan Oksidasi Ba = 0, Bilangan Oksidasi O dalam O 2 = 0 Bilangan Oksidasi H dalam senyawa selalu +1, kecuali untuk senyawa hidrida logam Bilangan Oksidasi H = -1.  Contoh : BO  H dalam H 2 O =  +1, BO  H dalam CaH 2 , NaH, AlH 3 adalah -1. Bilangan oksidasi F dalam molekul senyawa selalu -1 Bilangan Oksidasi O dalam senyawa = -2, kecuali dalam s

KU-7. Termodinamika

Gambar
  Termodinamika Hukum Termodinamika telah berhasil diterapkan dalam penelitian tentang proses fisika maupun kimia. Hukum pertama didasarkan pada hukum kekekalan energy, hukum kedua tentang proses spontan. Fungsi yang memprediksi kespontanan reaksi adalah entropi, yang merupakan ukuran ketidakteraturan suatu system.  Hukum kedua menyatakan bahwa untuk proses spontan, perubahan entropi semesta haruslah positif. Hukum ketiga memungkinkan kita menentukan entropi mutlak Salah satu tujuan mempelajari termodinamika adalah agar dapat memprediksi apakah suatu reaksi akan terjadi atau tidak ketika sejumlah pereaksi dicampur pada sekumpulan kondisis tertentu. Apabila reaksinya terjadi kita menyebutnya sebagai reaksi spontan dan sebaliknya sebagai reaksi non-spontan Banyak reaksi eksotermik merupakan reaksi spontan, akan tetapi tidak semua reaksi eksotermik adalah reaksi spontan, dengan kata lain kita tidak dapat memastikan suatu reaksi spontan hanya berdasarkan perubahan energi dalam system saj