Nylon

 Recycled Nylon — SustainYourStyle

Pengumuman penemuan nilon pada Oktober 1938, serat pertama yang sepenuhnya sintetis yang, dan produksi segera stoking nilon adalah peristiwa penting. Pers terpesona oleh serat yang digambarkan "kuat seperti baja" dan terbuat dari batu bara, udara, dan air. Dan masyarakat sangat ingin melihat stoking yang terbuat dari serat yang menurutnya, sekuat baja, harus bertahan selamanya. Dari sudut pandang kami, penemuan nilon itu penting karena itu adalah awal dari industri polimer sintetik. Penemuannya juga menetapkan studi polimer sebagai ilmu dasar.

Wallace Hume Carothers (Gambar 24.4), penemu nilon, berusia 31 tahun pada tahun 1928 ketika ia meninggalkan Universitas Harvard untuk bekerja di Perusahaan DuPont. (Dia memperoleh gelar Ph.D-nya empat tahun sebelumnya dalam kimia organik di University of Illinois.) DuPont telah memutuskan untuk membentuk sebuah kelompok riset yang didedikasikan untuk penelitian fundamental, sebuah gagasan yang agak baru pada saat itu. Rencananya adalah Carothers akan bekerja di area yang (meskipun berpotensi bermanfaat bagi perusahaan) tidak harus memiliki aplikasi komersial langsung. Carothers mengusulkan untuk bekerja pada struktur bahan seperti karet, sutra, dan wol. Ahli kimia Jerman Hermann Staudinger sebelumnya telah mengatakan bahwa bahan-bahan ini adalah makromolekul (yaitu, molekul besar) yang terdiri dari molekul rantai pendek yang mirip (di lain kata-kata, polimer). Pada saat itu, sebagian besar ahli kimia berpikir bahwa bahan-bahan ini tersusun atas agregat dari banyak molekul kecil yang disatukan oleh kekuatan tak dikenal yang berbeda dari kekuatan normal ikatan kimia.

Carothers merasa bahwa dia dapat menentukan kebenaran pandangan Staudinger dengan menggunakan metode kimia organik untuk mensintesis (atau membangun) makromolekul sedemikian rupa untuk membangun struktur mereka. Dia punya ide yang sederhana namun cemerlang. Untuk memahami gagasan Carothers, pertimbangkan dua kelompok fungsional, seperti kelompok asam karboksilat (OCOOH) dan kelompok alkohol (HOO), yang secara kimiawi saling terkait. Kita dapat menulis reaksi antara dua senyawa yang mengandung kelompok-kelompok ini dengan cara ini:

Lebih sederhana lagi, kita dapat merepresentasikan keterkaitan gugus-gugus fungsi, seperti gugus karboksil dan gugus alkohol (atau amina), sebagai penghubung kait dan mata (gugus fungsi).


Sumber :Theodore L. Brown, Chemistry: The Central Science


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bab 16 Unsur Golongan Transisi

Bab 14 Nitrogen dan Senyawaannya

Water : one earth spesial compound