Lemak diet
Sebagian besar lemak dan minyak dalam makanan kita adalah trigliserida. Selama pencernaan, trigliserida dipecah menjadi asam lemak, gliserol, monogliserida, dan digliserida. Produk-produk ini melewati dinding usus dan kemudian berkumpul kembali menjadi trigliserida sebelum diserap ke dalam darah. Proses ini, bagaimanapun, lebih lambat daripada pencernaan jenis makanan lain, dan karenanya makan lemak dan minyak memberikan rasa kenyang yang abadi.
Efek lemak dan minyak pada kesehatan telah banyak diperdebatkan. Beberapa diet membutuhkan pengurangan drastis dari asupan lemak dan minyak harian; sedangkan diet lain sebenarnya membutuhkan peningkatan lemak dan minyak. Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan agar lemak dan minyak mengandung kurang dari 30% dari total asupan kalori. Namun, karena lemak dan minyak memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi per gram daripada jenis makanan lainnya, mudah untuk makan terlalu banyak. FDA juga merekomendasikan bahwa dari lemak yang dikonsumsi, tidak lebih dari sepertiga (10% dari total asupan kalori) harus menjadi lemak jenuh. Ini karena diet tinggi lemak jenuh meningkatkan risiko penyumbatan arteri yang dapat menyebabkan stroke dan serangan jantung. Lemak tak jenuh tunggal, sebaliknya, dapat membantu melindungi terhadap ancaman ini.
Sumber :Nivaldo J. Tro, Introductory Chemistry
Komentar
Posting Komentar