Larutan dalam Kedokteran
Dokter dan orang lain yang bekerja di bidang kesehatan sering memberikan larutan infus kepada pasien. Tekanan osmotik dari larutan ini dikendalikan untuk efek yang diinginkan pada pasien. Larutan yang memiliki tekanan osmotik kurang dari cairan tubuh disebut hypoosmotic. Larutan ini cenderung memompa air ke dalam sel. Ketika sel manusia ditempatkan dalam larutan hypoosmotic (seperti air murni) air masuk ke dalam sel, terkadang menyebabkannya pecah. Larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih besar daripada cairan tubuh disebut hyperosmotic. Larutan ini cenderung mengeluarkan air dari sel dan jaringan. Ketika sel manusia ditempatkan dalam larutan hyperosmotic, biasanya sel akan menyusut karena kehilangan air.
Larutan infus (yang diberikan secara langsung ke dalam pembuluh darah pasien) harus memiliki tekanan osmotik yang sama dengan cairan tubuh. Larutan ini disebut isoosmotik. Ketika seorang pasien diberikan infus di rumah sakit, sebagian besar cairan biasanya merupakan larutan garam isoosmotik — larutan yang mengandung 0,9 g NaCl per 100 mL larutan. Dalam kedokteran dan bidang kesehatan lainnya, konsentrasi larutan sering dilaporkan dalam satuan yang menunjukkan massa zat terlarut dalam volume larutan yang diberikan. Selain itu satuan persen massa terhadap volume (yang merupakan massa zat terlarut dalam gram dibagi dengan volume larutan dalam mililiter kali 100%) umum digunakan. Dalam unit-unit ini, konsentrasi larutan garam isoosmotik adalah 0,9% massa / volume.
Sumber :Nivaldo J. Tro, Introductory Chemistry
Komentar
Posting Komentar