Kontroversi Bahan Bakar
Berikut adalah persamaan kimia seimbang untuk pembakaran oktana, komponen bensin,
2C8H18 + 25O2 🡪 16CO2 + 18H2O
Kita juga telah belajar bagaimana persamaan kimia seimbang memberikan hubungan numerik antara reaktan. Persamaan sebelumnya menunjukkan bahwa 25 mol oksigen dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan 2 mol oktana. Bagaimana jika tidak ada oksigen cukup dalam silinder mesin mobil untuk sepenuhnya bereaksi dengan sejumlah oktan yang mengalir ke dalam silinder tersebut? Untuk banyak reaksi, kekurangan satu reaktan berarti berkurangnya jumlah produk yang dihasilkan.
Namun, untuk beberapa reaksi, kekurangan satu reaktan menyebabkan reaksi lain (disebut reaksi samping) terjadi bersamaan dengan reaksi yang diinginkan. Dalam kasus oktana dan komponen utama bensin lainnya, reaksi samping tersebut menghasilkan polutan seperti karbon monoksida (CO) dan ozon. Pada tahun 1990, Kongres AS, dalam upaya menurunkan polusi udara, meloloskan amendemen UU Udara Bersih yang mensyaratkan perusahaan minyak menambahkan zat aditif ke bensin untuk mencegah reaksi samping ini. Karena aditif ini memiliki efek meningkatkan jumlah oksigen selama pembakaran, bensin yang dihasilkan disebut bahan bakar teroksigenasi. Zat aditif yang dipilih perusahaan minyak adalah senyawa yang disebut MTBE (metil tersier butil eter). Hasil langsungnya positif. Tingkat karbon monoksida dan ozon di banyak kota besar menurun secara signifikan.
Namun, seiring berjalannya waktu, MTBE (senyawa yang tidak mudah terurai) mulai ditemukan dalam pasokan air minum di seluruh negara. MTBE membuat jalan ke air minum melalui tumpahan bensin di pompa bensin, dari motor kapal, dan dari tangki penyimpanan bawah tanah yang bocor. Konsekuensinya sangat signifikan. MTBE, bahkan pada tingkat rendah, memberikan bau seperti terpentin dan rasa busuk ke air minum. Ini juga diduga karsinogen.
Respons publik cepat dan dramatis. Beberapa gugatan class action jutaan dolar diajukan dan diselesaikan terhadap produsen MTBE, terhadap SPBU yang dicurigai membocorkannya, dan terhadap perusahaan minyak yang memasukkan MTBE ke bensin. Sebagian besar negara bagian telah sepenuhnya melarang MTBE dari bensin. Etanol, dibuat dari fermentasi biji-bijian, telah digunakan sebagai pengganti MTBE karena memiliki banyak efek mengurangi polusi yang sama tanpa bahaya kesehatan yang terkait. Perusahaan minyak awalnya tidak menggunakan etanol karena lebih mahal daripada MTBE, tetapi sekarang etanol telah menjadi aditif pilihan.
Sumber :Nivaldo J. Tro, Introductory Chemistry
Komentar
Posting Komentar