Massa jenis, kolesterol dan Kesehatan Jantung
Kolesterol adalah zat berlemak yang ditemukan pada makanan turunan hewan seperti daging sapi, telur, ikan, unggas, dan produk susu. Kolesterol digunakan oleh tubuh untuk beberapa tujuan. Namun, jumlah yang berlebihan dalam darah (bisa jadi disebabkan oleh faktor genetik dan diet) dapat menyebabkan endapan kolesterol di dinding arteri, yang dapat menyebabkan kondisi yang disebut aterosklerosis, atau penyumbatan arteri.
Penyumbatan ini berbahaya karena menghambat darah mengalir ke organ penting, menyebabkan serangan jantung dan stroke. Risiko stroke dan serangan jantung meningkat seiring meningkatnya kadar kolesterol darah (Tabel dibawah). Kolesterol dibawa dalam aliran darah oleh sekelompok zat yang dikenal sebagai lipoprotein. Lipoprotein sering dipisahkan dan diklasifikasikan menurut massa jenisnya.
Pembawa utama kolesterol darah adalah lipoprotein massa jenis rendah (LDL). LDL, juga disebut kolesterol jahat, memiliki kerapatan 1,04 g/cm3. LDL jahat karena mereka cenderung menyimpan kolesterol pada dinding arteri, meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung. Kolesterol juga dibawa oleh lipoprotein densitas tinggi (HDL). HDL, juga disebut kolesterol bagus, memiliki kepadatan 1,13 g / cm3. HDL memindahkan kolesterol ke hati untuk diproses dan diekskresikan sehingga HDL memiliki kecenderungan untuk mengurangi kolesterol pada dinding arteri. Tingkat HDL yang terlalu rendah (di bawah 35 mg / 100 mL) dianggap sebagai faktor risiko penyakit jantung. Berolah raga disertai dengan diet rendah lemak jenuh, diyakini dapat meningkatkan kadar HDL dalam darah sambil menurunkan kadar LDL.
Sumber :Nivaldo J. Tro, Introductory Chemistry
Komentar
Posting Komentar