Kimia Breatanalizer
Polisi menggunakan alat yang disebut breathalyzer untuk mengukur jumlah etil alkohol dalam aliran darah seseorang yang diduga mengemudi di bawah pengaruh alkohol.
Breathalyzers bekerja karena jumlah etil alkohol dalam napas seseorang sebanding dengan jumlah etil alkohol dalam aliran darahnya. Satu jenis Breathalyzer menggunakan sel bahan bakar untuk mengukur jumlah alkohol dalam napas. Sel bahan bakar terdiri dari dua elektroda platinum (Gambar 16.18). Ketika seorang tersangka mengembuskan nafas ke dalam breathalyzer, setiap etil alkohol dalam napas dioksidasi menjadi asam asetat di anoda.
Di katoda, oksigen berkurang.
Reaksi keseluruhan hanyalah oksidasi etil alkohol menjadi asam asetat dan air
Jumlah arus listrik yang dihasilkan tergantung pada jumlah alkohol dalam napas. Arus yang lebih tinggi mengungkapkan tingkat alkohol dalam darah yang lebih tinggi. Ketika dikalibrasi dengan benar, Breathalyzer dapat secara tepat mengukur tingkat alkohol dalam darah dari seorang pengemudi yang dicurigai mabuk.
Sumber :Nivaldo J. Tro, Introductory Chemistry
Komentar
Posting Komentar